Normalisasi Dipimpin Ramli Mapo, Aliran Irigasi Petani Kembali Lancar

banner 468x60

FAKTAKATA.ID— Komitmen pelaku tambang rakyat untuk menjaga lingkungan dan membantu kebutuhan masyarakat kembali dibuktikan.

Melalui koordinasi dengan sejumlah tokoh masyarakat dan pengurus PPA Kecamatan Duhiadaa, perwakilan penambang rakyat yang dipimpin Ramli Mapo resmi memulai normalisasi sedimen di saluran irigasi persawahan, Sabtu (16/11).

Normalisasi ini menjadi jawaban atas keluhan para petani yang sudah berlangsung cukup lama.Sedimen yang menumpuk di pintu masuk saluran air membuat distribusi air tersendat, sehingga beberapa lahan sawah kesulitan mendapatkan pasokan air yang memadai.

Sejak pagi, satu unit ekskavator mini telah diturunkan dan mulai bekerja membersihkan tumpukan sedimen di sepanjang saluran, mulai dari pintu masuk air hingga jalur menuju area persawahan.

Pekerjaan ini dilakukan secara bertahap agar air bisa kembali mengalir lancar ke lahan para petani.

“Keluhan yang sejak lama disampaikan para petani kini terjawab sudah dengan hadirnya satu buah alat excavator mini yang mulai bekerja membersihkan sedimen dari pintu masuk air sampai ke area persawahan,” ujar seorang perwakilan masyarakat yang turut mendampingi proses tersebut.

Ramli Mapo, yang dipercaya sebagai perwakilan rakyat penambang se-Kabupaten Pohuwato, mengatakan bahwa normalisasi ini adalah bentuk tanggung jawab moral para penambang rakyat terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.

Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya penyelesaian masalah jangka pendek, tetapi upaya memastikan keberlanjutan mata pencaharian petani.

“Dengan dilaksanakannya kegiatan normalisasi hari ini, harapan saya ke depan tidak ada lagi masyarakat yang mengeluh gagal panen akibat sulit mendapatkan sumber air untuk mengairi persawahan,” ungkap Ramli sambil menggandeng salah satu petani dan bercanda ringan menunjukkan kedekatan mereka.

Menurutnya, hubungan harmonis antara pelaku tambang rakyat dan masyarakat setempat harus terus dijaga.Ia menambahkan bahwa setiap kegiatan tambang harus disertai komitmen untuk memperhatikan dampak lingkungan serta kebutuhan petani yang menggantungkan hidup pada aliran air irigasi.

Warga setempat menyambut baik inisiatif ini. Beberapa petani mengaku lega karena masalah yang selama ini mereka keluhkan akhirnya mendapat perhatian serius.Mereka berharap normalisasi tidak berhenti pada hari ini saja, tetapi dilakukan secara berkala agar kondisi irigasi tetap terjaga.

Dengan dimulainya pekerjaan normalisasi ini, masyarakat Duhiadaa optimistis persawahan mereka dapat kembali produktif dan terhindar dari ancaman gagal panen.

Upaya kolaboratif antara penambang rakyat dan masyarakat menjadi contoh bahwa keberadaan tambang dapat berjalan seiring dengan kepentingan pertanian apabila dilakukan dengan tanggung jawab. (*)

Penulis: Vanda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *